Obat kuat pria tradisional

Selama ini orang tidak tahu ada obat kuat pria tradisional yang sering kita jumpai sehari – hari, yang mereka tahu obat tersebut di beli oleh agen – agen yang dapat dipercaya kualitasnya. Biasanya tanaman itu bernama jahe merah yang dapat membantu keperkasaan seorang pria, tetapi sebelum membuat ramuan tradisinal terlebih dahulu yang kita menyiapkan bahan – bahna ang diperlukan. Bahan yang harus disiapkan seperti cabe jawa, telur ayam kampung, bubuk lada hitam, madu murni, jeruk nipis dan jaher merah. Setelah bahan – bahan tersebut sudah tersedia langkah selanjutnya tahap membuatanya antara lain Pertama-tama tumbuk 3 buah cabe Jawa hingga lembut lalu tambahkan 4 ons jahe merah kemudian blender keduanya hingga halus.

Sebaiknya pilih bagian induk jahenya agar mendapatkan energy yang cukup. Setelah itu, jahe yang sudah diblender kemudian disaring hingg bersih lalu airnya dituangkan ke dalam gelas. Setelah dituangkan ke dalam gelas, tambahkan 4 sendok bubuk lada hitam dan bubuk cabe jawa lalu aduk hingga merata. Setelah merata, tambahkan satu butir kuning telur dan madu sebanyak 4 sendok teh lalu aduk hingga merata. Yang terakkhir masukkan air perasan jeruk nipis secukupnya dan aduk kembali hingga merata. Setelah merata, ramuan ini bisa langsung diminum untuk satu kali minum dan tidak bisa disimpan.  Agar khasiatnya terasa lebih maksimal, maka ramuan ini diminum secara rutin selama 5 hari berturut turut dengan aturan pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.

Jahe mempunyai kandungan yang sangat penting untuk obat kuat pria. Untuk mencari jahe itu sangat mudah sekali karena akan kita lihat sehari – hari, kandungan senyawa yang ada pada jahe ada dua golongan senyawa berdasarkan kemudahan menguap, yaitu golongan senyawa volatil (mudah menguap) dan golongan non-volatil. Senyawa yang menyebabkan pedas di atas merupakan senyawa non-volatil. Jika kita menumbuk seruas jahe, maka akan timbul aroma khas yang kuat, dan jika kita hirup akan memberi suasana hangat di hidung kita. Aroma khas ini berasal dari minyak atsiri yang terkandung didalamnya. Minyak astiri merupakan senyawa volatil atau mudah menguap, sehingga baunya tercium oleh hidung kita. Minyak ini juga menyebabkan rasa jahe yang khas.

Banyak bukti juga bahwa jahe tersebut menurunkan penderitaan dan durasi mual yang dirasakan setelah kemoterapi maupun setelah pembedahan. Jahe memproduksi aksi antimual dan antimabuk karena efek antihistamin dan anticholinergic pada peripheral dan pusat. Zat pedas dari jahe melepaskan zat P dari serat sensori. Zat P yang dilepaskan menstimulasi cholinergic dan histaminicneurin untuk melepaskan Ach dan histamin sendiri-sendiri atau memproduksi kontraksi otot langsung dengan mengaktifkan reseptor M dan H1 secara korespondensi. Ini bertujuan agar setelah M tereksitasi oleh zat P, reseptor M dan H1 inaktif untuk sementara dan tidak dapat dieksitasi oleh agonis. Karena itu jahe menghambat aksi anticholinergic dan antihistaminic .