Proses minyak mentah menjadi bahan bakar itu banyak sekali menjadi sebuah bensin, minyak tanah, LPG, avtur, solar dan avgas. Keseluruhan jenis bahan bakar tersebut tidak akan diperoleh bila minyak mentah tidak melalui proses distilasi. Maka sebab itu ada juga yang melalui proses distilasi bila melalui proses distilasi minyak mentah ini ditampung di dalam tangki bahan baku kemudian akan dipompa untuk dimasukksn kedalam kolom CDU atau Crude Distillation Unit tetapi sebeblum memasukkan sebaiknya kandungan garamnya dihilangkan mneggunakan alat yang kita sebut dengan desalter dari alat tersebut minyak mentah akan dilewatkan pada alat penukar panas untuk menyerap panas dari fraksi yang telah didistilasi sebeblumnya.
Untuk selanjutnya tahapan pemasakan maka minyak mentah dipanaskan pada tungku dengan suhu kurang lebih 350°C, suhu tersebut dianggap cukup untuk memisahkan fraksi-fraksi minyak mentah. Namun, suhu yang digunakan juga harus disesuaikan dengan jenis minyaknya. Maka selanjutnya melakukan pemisahan di dalam kolom distilasi terjadi secara atmosferik atau bertekanan atmosfer, sehingga proses ini sering juga disebut distilasi atmosferik. Minyak bumi di dalam kolom akan mengalami penguapan, dan uapnya akan tertampung pada susunan tray. Maka sebab itu proses minyak mentah membutuhkan suatu proses dan tahapan yang sangat ribet sekali dan tahapan ini harus dikerjakan agar minyak mentah dapat menjadi sebuah minyak bumi.
Pengeboran proses minyak mentah
Pengeboran proses minyak mentah itu dilakukan dengan sebuah campuran dari berbagai senyawa hidrokarbon, khususnya komponen utama hidrokarbon alifatik dari rantai C yang sederhana/pendek sampai ke rantai C yang banyak/panjang, dan senyawa-senyawa yang bukan hidrokarbon. Pengeboran tahapan itu pertama dilakukan dengan pengeboran onshore merupakan persiapan lokasi yang meliputi peralatan tanah, pembuatan mud pit, dan cellar tetapi proses mud pit ini dibuat dengan tujuan untuk menampung limbah – limbah pengeboran dan namun sebelumnya lubang harus dilapisi dengan lembaran – lembaran plastik dipermukannya. Selanjutnya mempersiapkan dengan cellar yang merupakan kolong segiempat yang dibuat di titik lokasi yang berguna sebagai tambahan ruang di bawah lantai bor. Cellar ini berbentuk sama seperti mud pit namun dengan ukuran yang lebih kecil.
Dan cellear mempunyai kedalaman antara 50-80 kaki sebelum dipasang conductor casing. Conductor casing berfungsi untuk mendukung/menjaga kestabilan tanah selama proses pengeboran berlangsung. Ukuran conductor casing pun bervariasi antara 18"-30". Setelah itu derrick merupakan tower atau tiang baja dengan ketinggian beberapa puluh meter, didirikan secara vertikal untuk memasukkan drill string ke dalam lubang sumur. Dan derrick itu mempunyai bagian yang sangat penting sekali yang ditunjukkan oleh potongan-potongan gambar di bawah, namun tidak akan dijelaskan secara detil mengenai spesifikasi dan fungsinya