Paket umroh plus turki 2018 Pebisnis travel agen berlomba-lomba menawarkan berbagai paket umrah untuk menarik pelanggan. Dari yang termurah sampai bintang lima. Variasi paket umrah ini melayani permintaan layanan super mewah bagi mereka dengan dana berlebih maupun yang hanya sekadar bisa menyentuh Ka’bah. Apa saja variasi paket umrah yang disediakan agen travel di bawah Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita)?.Koordinator Pengembangan Usaha Asita Jakarta Pauline Suharno menyebutkan, ada beberapa variasi untuk melayani masyarakat yang ingin pergi ke tanah suci Makkah. Mulai dari yang budget, standar sampai hotel bintang lima.
Dia menjelaskan, untuk umroh plus turki kelas budget (murah) dibanderol dengan harga Rp 10 juta dengan layanan tinggal di masjid-masjid atau guest house selama tinggal di Makkah. Selain itu, makanan yang disediakan hanya nasi kotak atau lunch box dan lamanya waktu umroh hanya 7 hari. “Kalau yang bugdet 7 hari dan juga makanannya kalau yang budget dikasih nasi kotak, lunch box, dengan Rp 10 juta sudah bisa umroh tapi memang tinggalnya di masjid lah atau di guest house selama tinggal di sana,” ujarnya.
Sedangkan untuk paket umroh kelas standar dihargai Rp 12-15 juta. Paket ini biasanya banyak diminati masyarakat karena harga terjangkau namun juga memiliki tingkat kenyamanan selama di tanah suci Makkah. “Yang standar malah banyak dalam arti kata yang nggak terlalu budget dan nggak terlalu premium. Kalau standar bisa Rp 12-15 juta pokonya asal pergi dulu karena mereka juga mempertimbangkan selama ada di sana, mereka mempertimbangkan kenyaman karena mau beribadah,” katanya. Selain itu, paket umroh standar ini menyediakan fasilitas hotel bintang 3 untuk tempat tinggalnya. Dari segi makanan juga, masih disediakan makanan restoran walaupun sederhana.
“Tinggalnya di guest house kan kalau budget, nah kalau yang standar tinggalnya di hotel bintang 3. Makanannya juga masih di restoran tapi juga yang sederhana, misalkan sekali makan nasi goreng sama yang kebab gitu aja,” ujar Pauline. Sementara untuk paket umroh premium atau bintang lima dipatok dengan harga Rp 30 juta dengan waktu umroh selama 14 hari. Seperti judulnya bintang lima, paket ini memfasilitasi pelanggannya untuk tinggal di hotel bintang lima selama di tanah suci Makkah.
“Ada juga bintang lima plus yang tinggalnya di hotel-hotel yang bagus. Kurang lebih biayanya US$ 3000, jadi hampir Rp 30 juta ya jadi memang yang fasilitasnya bagus yang memang makanannya lebih bagus, 10 hari biasanya sampai 14 hari,” terangnya. Selain fasilitas yang super mewah, umroh plus turki premium ini juga punya tambahan fasilitas lain yaitu paket jalan-jalan dan shopping day.
Dia menjelaskan, untuk umroh plus turki kelas budget (murah) dibanderol dengan harga Rp 10 juta dengan layanan tinggal di masjid-masjid atau guest house selama tinggal di Makkah. Selain itu, makanan yang disediakan hanya nasi kotak atau lunch box dan lamanya waktu umroh hanya 7 hari. “Kalau yang bugdet 7 hari dan juga makanannya kalau yang budget dikasih nasi kotak, lunch box, dengan Rp 10 juta sudah bisa umroh tapi memang tinggalnya di masjid lah atau di guest house selama tinggal di sana,” ujarnya.
Sedangkan untuk paket umroh kelas standar dihargai Rp 12-15 juta. Paket ini biasanya banyak diminati masyarakat karena harga terjangkau namun juga memiliki tingkat kenyamanan selama di tanah suci Makkah. “Yang standar malah banyak dalam arti kata yang nggak terlalu budget dan nggak terlalu premium. Kalau standar bisa Rp 12-15 juta pokonya asal pergi dulu karena mereka juga mempertimbangkan selama ada di sana, mereka mempertimbangkan kenyaman karena mau beribadah,” katanya. Selain itu, paket umroh standar ini menyediakan fasilitas hotel bintang 3 untuk tempat tinggalnya. Dari segi makanan juga, masih disediakan makanan restoran walaupun sederhana.
“Tinggalnya di guest house kan kalau budget, nah kalau yang standar tinggalnya di hotel bintang 3. Makanannya juga masih di restoran tapi juga yang sederhana, misalkan sekali makan nasi goreng sama yang kebab gitu aja,” ujar Pauline. Sementara untuk paket umroh premium atau bintang lima dipatok dengan harga Rp 30 juta dengan waktu umroh selama 14 hari. Seperti judulnya bintang lima, paket ini memfasilitasi pelanggannya untuk tinggal di hotel bintang lima selama di tanah suci Makkah.
“Ada juga bintang lima plus yang tinggalnya di hotel-hotel yang bagus. Kurang lebih biayanya US$ 3000, jadi hampir Rp 30 juta ya jadi memang yang fasilitasnya bagus yang memang makanannya lebih bagus, 10 hari biasanya sampai 14 hari,” terangnya. Selain fasilitas yang super mewah, umroh plus turki premium ini juga punya tambahan fasilitas lain yaitu paket jalan-jalan dan shopping day.
Bisnis paket umroh plus turki Menggiurkan
Bisnis perjalanan umroh di Indonesia selalu menggiurkan bagi perusahaan jasa umroh plus turki .Mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam memudahkan para agen travel ini mencari target pasarnya.“Iya betul menggiurkan, apalagi kan bolak-balik, kalau denger di radio kan katanya bisnis umrah itu kerjanya cuma sebentar tapi hasilnya dapatnya kan banyak gitu,” kata Koordinator Pengembangan Usaha Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jakarta Pauline Suharno saat berbincang bersama detikFinance.
Dia mengaku, sangat mudah baginya mencari pelanggan untuk melayani jasa perjalanan umroh di Indonesia. Apalagi, bagi sebagian kaum muslim umrah merupakan kewajiban sebelum mereka bisa menunaikan ibadah haji. “Karena ini sudah masuk wajib ya bagi setiap muslim karena mereka sudah seperti kewajiban pokoknya harus pergi ke Mekah sebelum pergi haji jadi daripada nggak pergi haji jadi sudah mesti menyentuh sampai ke Ka’bah dulu gitu,” ujarnya.
Menurutnya, mengembangkan bisnis travel lebih mudah dibandingkan dengan bisnis travel reguler. Selain tidak perlu berinovasi secara ‘keras’ untuk persaingan, bisnis travel umroh juga sudah ada target marketnya sendiri. “Jadi sebenarnya pangsa pasarnya nggak usah dicari tetap akan ada, kalau misalkan travel yang reguler kan kita harus tetap berinovasi dengan produk-produk market, misalkan untuk persaingan ya misalkan Singapura dan Malaysia yang paling simpel, mereka harus berinovasi untuk menciptakan atraksi yang baru untuk menarik wisatawan Indonesia untuk datang ke sana, sementara kalau umrah sendiri tanpa harus menciptakan apa-apa orang emang sudah harus pergi ke sana,” terangnya.
Dia mengaku, sangat mudah baginya mencari pelanggan untuk melayani jasa perjalanan umroh di Indonesia. Apalagi, bagi sebagian kaum muslim umrah merupakan kewajiban sebelum mereka bisa menunaikan ibadah haji. “Karena ini sudah masuk wajib ya bagi setiap muslim karena mereka sudah seperti kewajiban pokoknya harus pergi ke Mekah sebelum pergi haji jadi daripada nggak pergi haji jadi sudah mesti menyentuh sampai ke Ka’bah dulu gitu,” ujarnya.
Menurutnya, mengembangkan bisnis travel lebih mudah dibandingkan dengan bisnis travel reguler. Selain tidak perlu berinovasi secara ‘keras’ untuk persaingan, bisnis travel umroh juga sudah ada target marketnya sendiri. “Jadi sebenarnya pangsa pasarnya nggak usah dicari tetap akan ada, kalau misalkan travel yang reguler kan kita harus tetap berinovasi dengan produk-produk market, misalkan untuk persaingan ya misalkan Singapura dan Malaysia yang paling simpel, mereka harus berinovasi untuk menciptakan atraksi yang baru untuk menarik wisatawan Indonesia untuk datang ke sana, sementara kalau umrah sendiri tanpa harus menciptakan apa-apa orang emang sudah harus pergi ke sana,” terangnya.